Lalu saya menjelaskan secara ringkas apa itu Konklav dan bagaimana prosedur pemilihan seorang Paus. Pak JK menyambung: Oh, jadi sangat demokratis.
Perdamaian Lintas Agama
Di Kapel Sixtin Pak JK memilih untuk berdiri saja supaya lebih leluasa melihat keindahan lukisan-lukisan Michelangelo di abad pencerahan (renaissance) ini. Beliau kelihatan sangat kagum. Oleh karena keterbatasan waktu, mengingat beliau harus bergegas ke bandara Leonardo da Vinci untuk meneruskan perjalanan ke Riyadh dan Mekkah di Arab Saudi, maka kami berhenti di sini.
Dalam perjalanan kembali, saya menyempatkan diri untuk berbicara dengan Pak JK tentang berbagai hal, termasuk sikon politik Indonesia saat ini. Kata beliau: Suhu politik kita naik turun. Ada banyak demo. Pada akhirnya kami berdua sama-sama berharap agar hal ini akan segera berakhir. Tak lupa beliau mengajak untuk nanti bertemu kembali di Jakarta. Beliau tertarik untuk membahas lebih banyak soal dialog lintas agama untuk perdamaian dan kerukunan antar umat beragama. Dengan senang hati saya menyambut keinginan dan ajakan beliau.
Di pintu keluar kami sempat berfoto bersama. Sebelum berpisah saya membisik halus ke beliau: Pak, jangan lupa selalu pakai masker ya. Covid di mana-mana sedang menular drastis. Beliau angguk sambil saling menepuk bahu pengganti jabat tangan.