Bambang Susantono: IKN Nusantara 10 Minute City

oleh -

aquilaindonesia.com-BAMBANG SUSANTONO menjawab pertanyaan; siapa yang bakal ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara?

Bambang Susantono jika tidak àda aral melintang bakal dilantik Presiden Jokowi untuk memimpin IKN Nusantara pada Kamis (10/3/2022)ini.

Tugas berat Bambang adalah visi Ten Minute City di IKN.

Latar belakang keahlian Bambang di bidang pembangunan wilayah dan transportasi diharapkan akan menjawab tantangan futuŕistik itu.

 

Presiden Jokowi memberi sinyal mengenai sosok calon Kepala Otorita IKN Nusantara adalah sosok non parpol. Dan Bambang Susantono adalah kandidat tèrkuatnya.

Kriteŕia itu disampaikan Jokowi tatkala d
peresmian Kantor DPP Partai Nasdem, Nasdem Tower, 22 Februari lalu.

Pria kelahiran Yogyakarta, 58 tahun lalu itu sangat akrab dengan perencanaan wilayah dan transportasi.

Dia mendalami ilmu tata wilayah dan transportasi sejak dari Institut Teknologi Bandung, hingga meraih gelar master dan doktor di Universitas California, Barkeley.

Di pemerintahan, Bambang pernah menjabat Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah.

Kariernya di pemerintahan berlanjut saat dipercaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Wakil Menteri Perhubungan periode 2009-2014.

 

Selama menjabat wakil, Bambang mendampingi dua menteri perhubungan, yakni Freddy Numberi dan EE Mangindaan.

Dia juga pernah menjabat Pelaksana Tugas Menteri Perhubungan selama 20 hari.

Keahlian Bambang di bidang pembangunan dan manajemen transportasi juga membawanya dipercaya mengetuai Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI).

Tantangan di IKN

Visi besar Presiden Jokowi adalah melahirkan ibu kota negara baru, yang tidak saja murni karya anak bangsa, tetapi juga mencerminkan pemerataan pembangunan, dan terutama menghadirkan sebuah kota dengan peradaban baru di dalamnya. Itu tugas utama Bambang Susantono.

Visi peradaban baru Presiden, antara lain mewujudkan kota dengan pendekatan pembangunan ramah lingkungan.

IKN yang diberi nama Nusantara nantinya akan berkonsep smart forest city. Selain lebih banyak ruang hijau, konsep besar smart forest city adalah kota yang dikelola dengan teknologi modern, mulai transportasi, sistem pengairan, kelistrikan, infrastruktur, hingga pelayanan publik.

Khusus transportasi, sangat diutamakan penggunaan transportasi publik.

Pergerakan atau mobilitas dari satu titik ke titik lain hanya memakan waktu 10 menit.

Jokowi pernah menyampaikan, “Di ibu kota baru nanti, dari satu titik ke titik yang lain, oleh city planner diperkirakan memakan waktu 10 menit. Jadi ini 10 minute city.”

Di IKN Nusantara, kata Jokowi, adalah lebih banyak menyediakan area hijau.

Dari 256.000 hektare luas lahan IKN, hanya sekitar 50.000 hektare itu yang dimanfaatkan untuk bangunan dan sarana fisik. Sisanya 200.000 hektare akan dibiarkan sebagai hutan hijau.

Presiden Jokowi mengatakan, “Yang kita gagas di ibu kota baru ini adalah, pertama, 70% areanya harus area hijau. Kedua, 80% kendaraan yang ada atau mobilitas dari satu tempat ke tempat lain didukung 80% transportasi publik. Jadi bukan mobil pribadi.”

Visi lainnya adalah 80% energi yang digunakan adalah energi hijau. Energi ramah lingkungan ini rencananya dihasilkan dari tenaga air yang dibangun di Sungai Kayan, Kalimantan Utara.

Mampus Bambang Susantono mewujudkan visi yàng tinggi dàn ĺuas bak Nusantara itu? Semoga! (ags/bbs)

Tinggalkan Balasan