PANGKALPINANG, aquilaindonesia.com – Balai Pemasyarakatan Kelas II A Pangkalpinang meresmikan Gedung Pusat Informasi dan Pelayanan Griya Abhipraya Seperadik Baspana, peresmian dilakukan Kepala Kantor Wilayah Hukum dan Hak Asasi Manusia (HumHAM) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Harun Sulianto.
Seperti diungkapkan Harun, balai pemasyarakatan memiliki tugas melakukan pembinaan dan bimbingan kepada klien dalam hal ini warga binaan, terutama mereka yang menjalani asimilasi dan integrasi.
Warga binaan asimilasi ini adalah mereka yang menjalani sudah separuh waktu menjalankan hukuman dan keluar dengan pengawasan serta pembinaan oleh petugas di balai pemasyarakatan ini.
Sedang warga binaaan terintegrasi yakni mereka yang menjalani hukuman enam tahun dalam waktu empat tahun sudah bebas bersyarat, selama dia tahun di luar mereka diawasi dengan rumah harapan ini.
“Kalau didalam pengawasan penuh oleh KemhumHAM, karena ini diluar, maka disinilah perlu peran pengawasan bersama baik pemerintah daerah dan masyarakat,” jelas Harun ketika peresmian, Rabu (1/3/2023).
Nah disinilah kata Harun perlu perjuangan bersama, agar mereka bisa diterima kembali oleh masyarakat, guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia klien pemasyarakatan ini dapat hidup wajar, aktif dan produktif dalam pembangunan.
“Ini jadi tempat asimilasi, rumah singgah bagi mereka, konsultasi dan lainnya dalam pembinaan serta pembimbingan,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pangkalpinang, Donald Tampubolon, mengucapkan terimakasih kepada Bapas Kelas II A, dengan adanya ini maka ada wadah berkumpulnya warga binaan.
“Kami berharap masyarakat bisa menerima mereka, sebab jika mengucilkan mereka dapat kembali melakukan hal-hal seperti sebelumnya,” harap Donald.
“Namun, jika mereka diterima apalagi sudah memiliki kemampuan atau keahliannya setelah mendapatkan pembinaan dan bimbingan dari sini, maka bisa menjadi lebih baik,” terangnya.
Ditambahkannya hal seperti ini terus bisa dilaksanakan supaya bermanfaat bagi warga binaan, baik yang menjalani asimilasi atau pun sudah selesai menjalani hukumannya. (*/ dp)
