PANGKALPINANG, Aquilaindonesia.com – Didominasi dengan makam keturunan Tionghoa, tidak heran jika Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) memiliki komplek pemakaman Cina yang begitu luas.
Salah satunya Pemakaman Sentosa Pangkalpinang, yang merupakan makam terbesar di Indonesia termasuk di Asia Tenggara.
Pemakamman yang terletak di Jalan Soekarno Hatta Pangkalpinang, membuat lokasi pekuburan ini cukup strategis.
Hal inilah yang membuat Penjabat (Pj) Gubernur Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu, menginginkan jika perkuburan ini dapat diurus dengan baik tata kelolanya, seperti kebersihan dan kerapiannya, sehingga bisa dijadikan salah satu tujuan wisata.
“Karena posisi pekuburan Cina ini strategis, jadi kan kalau diliat dari sini kan bagus ya, orang-orang bisa melihat keindahan Kota Pangkalpinang, sekaligus luasnya komplek perkuburan yang rapi, jadi ini bisa menjadi daya tarik wisata,” ujar Suganda, pada Sabtu (8/4/2023).
Menurut Suganda yang saat itu didampingi istri Maya Krista Sidabutar, alangkah lebih baik lagi jika perkuburan ini benar-benar dikelola lagi, agar lebih baik.
“Bisa dengan diadakannya kolaborasi yang baik antara pemerintah dan yayasan pengurus,” jelasnya.
“Ini bisa nanti dikelola lebih baik lagi, lebih rapi lagi, bisa dilihat ini ada tumpukan sampah, kan sayang kalau begini jadi mengganggu pemandangan. Nanti dikoordinasikan lagi ke Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang juga yayasannya. Jadi, yayasannya tidak mengurus sendiri,” katanya.
Hal semacam ini dapat dimanfaatkan potensinya, karena memang sudah menyandang nama sebagai pemakaman terbesar se-Asia Tenggara, pemakaman Sentosa ini juga selalu ramai di berbagai perayaan etnis Tionghoa, salah satunya Cheng Beng atau sembahyang kubur.
“Harus buat semua orang tau, kalau di Bangka ada perkuburan Cina yang memang tempatnya bisa melihat keindahan kota, lalu rapi, bersih dan cantik,” ujar Suganda.
Meskipun luasnya mencapai 19,9 hektar, tetapi Suganda ingin memastikan bahwa masih ada atau tidak ketersediaan tanah untuk makam selanjutnya.
Dan terkait hal ini, nantinya akan berkoordinasi dengan pihak pemkot mengenai hal ini.
“Karena pekuburan merupakan salah satu hal penting bagi masyarakat, maka memang perlu diperhatikan. Harus jelas pendataannya, kira-kira ini masih bisa atau tidak, atau perlu perluasan lahan,” ulasnya.
“Kalaupun perlu, nantinya bisa dibersihkan, disiapkan, tapi untuk pohon-pohonnya tidak perlu ditebang semua, biar tetap sejuk, misal nanti ada keluarga yang mau ziarah,” pungkasnya. (*)
Diskominfo Babel : Penulis Intan Pitaloka
Aquilaindonesia.com : Dwi Putra