BANGKA SELATAN, Aquilaindonesia.com, – Gen Kihajar SMK Negeri 1 Payung berhasil masuk ke dalam nominasi Gen Kihajar Nasional, dan mendapatkan apresiasi dari Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung.
Kihajar STEM merupakan wadah eksplorasi untuk peserta didik pada satuan SD, SMP, SMA, dan SMK untuk berpikir kritis, kreatif, mampu berkolaborasi, dan berkomunikasi dalam mengembangkan proyek berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, Math) dalam mendukung Penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Pelaksanaan Kihajar STEM dimulai pada bulan Agustus s.d bulan November 2023 dan dilaksanakan secara daring, baik untuk peserta di tanah air maupun di luar negeri (Sekolah Indonesia Luar Negeri).
Perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung, Mamaqdudah, S.Pd dan Hendarko, SE, ikut hadir memberikan apresiasi dan peghargaan langsung kepada SMK Negeri 1 Payung.
Dalam kesempatan itu, Mamaqdudah S.Pd mengatakan agar dapat mengembangkan kembali ide untuk tahun depan.
“Kembangkan lagi ide untuk tahun depan. Jadikan motivasi buat teman teman yang lain untuk berprestasi. Jadikan pengalaman untuk persiapan yg lebih matang dalam mengikuti ajang prestasi lainnya,” ucap Mamaqdudah.
Sementara itu, Siska Purnamasari selaku guru pembimbing atau pendamping siswa mengatakan SMK Negeri 1 Payung mengirimkan 2 tim untuk mengikuti ajang tersebut. Dan salah satu tim terbaik berhasil mencapai setiap tahapan.
“SMK Negeri 1 Payung mengirimkan 2 tim perwakilannya untuk mengikuti ajang tersebut. Mereka adalah Meisyah Novitasari, Della Junani, Sari Nurhaliza, Rohmatul Kamila, Dara Semantau dan Zakia Aprilia yang dibagi menjadi 2 tim. Dari 2 tim tersebut, 1 tim terbaik berhasil mengikuti setiap tahapan pada Kihajar STEM yaitu Tahap Basic, tahap Intermediate, Tahap Advanced dan Tahap Final,” ungkap Siska. Selasa (28/11/2023), di Payung, Bangka Selatan.
Lanjutnya, pada tahap advanced gen Kihajar membuat sebuah video Problem Solving dengan memilih 1 tema (Ketahanan Pangan dan Gizi) dari 4 tema (Energi dan jejak karbon, Penanggulangan Bencana, Ketahanan Pangan dan Gizi dan Mobilitas) yang tersedia.
“Pada proyek tersebut, peserta didik diberikan masalah mengenai maraknya stunting yang ada di Provinsi kepulauan Bangka Belitung tepatnya di Kabupaten Bangka Selatan. Mereka menemukan solusi dari permasalahan tersebut dengan membuat Aquaponik,” jelasnya.
Dirinya berharap, melalui instalasi Aquaponik ini dapat menghasilkan zat besi dan protein yang mampu meningkatkan pemenuhan gizi.
“Melalui instalasi Aquaponik diharapkan kita dapat menghasilkan zat besi (sayur) dan protein (Ikan) yang mampu meningkatkan pemenuhan gizi pada penderita stunting yang ada di lingkungan sekitar,” pungkasnya. (*)