By : Yudhieka Aquila
Wakil ketua Komisi II DPRD Kota Pangkalpinang, Fraksi PKS, Rio Setiadi mengatakan, tolak ukur sukses dan tidaknya kinerja Wali Kota Pangkalpinang adalah berdasarkan peraturan daerah rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) yang memiliki output dan out come terukur capain yang harus diupayakan oleh kepala daerah setiap tahun anggaran.
Menurutnya, untuk pemerintahan kepala daerah, Molen-Sopian, dapat dikatakan sukses sebab ketika dunia sedang dilanda pandemi Covid-19, di mana perekonomian hampir seluruh negara dan daerah dipastikan menurun otomatis tingkat investasi akan menjadi kecil, sementara untuk Kota Pangkalpinang justru kepala daerah bisa mengundang investor luar untuk masuk.
“Pencapaian yang belum pernah ada pada kepemimpinan kepala daerah sebelumnya, kemudian untuk bidang kesehatan, kami melihat kepala daerah beserta ASN yang ada dibawahnya cukup proaktif untuk menarik dana pusat ke daerah, sehingga pemenuhan alat kesehatan tidak membebani APBD terlalu besar, karena sudah dicover oleh dana dari pusat,” jelasnya, Rabu (18/11/2020).
Rio mengungkapkan, begitu juga untuk penerima bantuan iuran BPJS bagi warga tidak mampu setiap tahunnya terus dianggarkan apalagi hari ini banyak masyarakat menengah yang terdampak oleh Covid-19.
“Kinerja laporan keuangan pemerintah kota berturut-turut sudah mendapatkan wajar tanpa pengecualian (WTP) dan ini kami anggap sebagai sebuah prestasi yang sepatutnya dipertahankan,” kata Rio.
Menurutnya, dua tahun kepemimpinanWali Kota Molen tentu perlu koreksi untuk tiga tahun kedepan.
“Kita berharap realisasi untuk mewujudkan satu kecamatan satu produk khas wisata kota, seperti Kampung Melayu, wisata seafood di Pangkalbalam, pusat kuliner di ATM, dan lain sebagainya. Ini terobosan yang saya kira ditunggu-tunggu masyarakat,” pungkasnya. (*)