PANGKALPINANG, aquilaindonesia.com – Keberadaan bursa penyelenggara komoditi timah kembali menjadi perbincangan.
Bahkan, turut menjadi perhatian Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Seperti disarankan Komisi III, baiknya pemerintah dapat menempatkan bursa tersebut ada di Babel, sebagai daerah penghasil timah dunia.
Demikian hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPRD Babel, Azwari Helmi kepada sejumlah wartawan, Rabu (1/3) kemarin.
Menurut Helmi, sudah sewajarnya bursa berada di Babel sebagai daerah penghasil biji timah dunia.
“Babel daerah penghasil, sehingga wajar dong tempat bursa ada di Babel, agar lebih efisien dan efektif, koordinasinya lebih mudah,” kata Helmi di Pangkalpinang.
Ia juga meyakini, Babel bisa memenuhi apapun persyaratan untuk dibentuknya bursa sebagaimana yang dipenuhi oleh dua bursa yang ada saat ini, JFX dan ICDX, terlebih dukungan besar dari masyarakat Babel.
“Yang di luar kok bisa ada bursa, kenapa tidak di Babel. Sementara barangnya (timah) ada di Babel. Dan pengusaha-pengusaha siap mendukung, tinggal legalitasnya,” ungkapnya.
“Ini komitmen kami, mohon dukungan rakyat Babel dan pelaku pertimahan, saya harap bursa itu ada di Babel,” tandas politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Disamping itu, ia menilai banyak keuntungan bagi daerah jika memiliki bursa di tempatnya sendiri, dan berimbas kepada perekonomian masyarakat.
“Keuntungan luar biasa, yang jelas koordinasi menjadi cepat. Dan untungnya lagi, Babel lebih dikenal,” terangnya.
“Banyak minat orang luar negeri ke timah ini, jadi kalau mereka mau dan bursa ada disini, mereka kesini dong. Datang kesini otomatis ekonomi berputar dan banyak imbas baik lainnya,” pungkasnya. (*/ dp)