Menuju Piala Dunia: Garuda Cengkeram Naga, Hempaskan di Kandangnya

oleh -
Mitology Garuda VS Naga Foto: Easy-Peasy.AI
Mitology Garuda VS Naga Foto: Easy-Peasy.AI

Oleh: Agus Cakraputra Ismunarno
CEO/Chief Editor
AQUILA MEDIA GROUP

LEGENDA mitologi Asia; Garuda versus Naga menjadi peristiwa nyata, Selasa (15/10-2024) malam tatkala kesebelasan Garuda Indonesia bertarung melawan Naga China di kandangnya.

Keduanya akan memberdayakan semua skill terbaiknya demi performa prima: memetik tiga poin dalam 90 menit laga. Garuda akan mencakar dan mencengkeram serta merobek pertahanan dengan paruh tajamnya, membawanya dalam ketinggian dan menghempaskan lawannya, si Naga.

Sementara, Naga akan berusaha menekan, meliuk, melilit dan menyembur Garuda. Garuda Shin Tae Yong tentunya dengan perkasa sigap menghadapi dan mengalahkannya.

Kekuatan Garuda

Catatan Secret Retreat mengisahkan legenda Garuda dan Naga sudah ada sejak lebih dari 3.000-3.500 tahun lalu.

Kita bisa temukan jejak peradaban historisnya dalam lukisan Bali, perunggu Himalaya, drama ritual Jepang dan Tibet, wayang kulit Thailand, dan arsitektur Kamboja, serta di banyak kuil dan tempat suci di seluruh India dan Asia Tenggara.

Dalam mitologi Hindu, Garuda adalah makhluk campuran elang dan manusia perkasa yang menjadi wahana (vahana) Wisnu.

Garuda melambangkan kelahiran dan surga, dan merupakan musuh semua ular termasuk Naga.

Garuda melambangkan kekuatan surgawi. Ia adalah simbol kebajikan, harapan, dan kelahiran kembali. Ia adalah prajurit yang brilian, melambangkan kecepatan, kekerasan, dan kecakapan militer seperti halnya ia melambangkan kebajikan, harapan

Sedangkan Naga adalah mahkluk dunia bawah. Naga memiliki lidah terbelah dengan wajah manusia dan tudung serta tubuh ular kobra. Naga hidup di bawah tanah di gua-gua dan terkadang di istana-istana berhiaskan permata.

Menurut cerita Hindu dan Buddha, burung raksasa Garuda menghabiskan seluruh keabadiannya untuk membunuh ular seperti Naga.

Peluang Menang

Shin Tae Yong tanpa jumawa menilai Timnas Indonesia memiliki peluang menghempaskan China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (15/10), namun pelatih asal Korea Selatan itu juga menilai lawan punya kekuatan bagus.

Kini, Naga China ada di depan mata setelah skuad Garuda imbang melawan Arab Saudi, Australia, dan Bahrain.

Kendati tim tuan rumah belum pernah menang dalam tiga laga sebelumnya, STY menaruh respek kepada lawan.

STY mengatakan, “China meski tiga kali kalah saya tetap mengapresiasi performa mereka. Ranking FIFA mereka juga lebih tinggi. Jadi bagi Indonesia, kami akan mengerahkan kemampuan terbaik kami. Saya berharap bisa menangani performa mereka.”

Dalam konperensi pers, STY boleh saja mengatakan, “Menurut saya kesempatannya 50-50.” Namun para pecinta Garuda Indonesia menggelorakan lebih dari sekedar 50:50.

Bukankah Shin menyebut, sebenarnya tim Naga China punya level yang bagus di kualifikasi ini namun sekaligus Garuda punya strategi menghadapi Tim China yang punya full back yang bagus dan performa yang baik?

Walau kecewa dalam laga melawan Bahrain, Timnas Indonesia semoga bisa menghadang Naga China yang bertekad meraih tiga poin demi mempertahankan asa ke Piala Dunia.

Bangsa Indonesia berharap Garuda Merah Putih justru mampu mencengkeram tiga poin dalam laga di Qingdao ini demi memenuhi target poin untuk setidaknya ada di peringkat empat besar sehingga kelak bisa melangkah ke fase kelima Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Tim tuan rumah Naga belum pernah menang dalam tiga laga sebelumnya, semoga ini membuat Garuda terbang tinggi dalam motivasi dan menghempaskan Naga di kandangnya. Semoga!

Tinggalkan Balasan