Bung Karno, Bangka dan Sultan Yogya

oleh -
Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman bersama Ny Melati Erzaldi saat pengambilan video untuk memrosikani wisata sejarah di kawasan wisata Kota Tua Muntok, Bangka Barat, Babel.

Oleh:
Agus Ismunarno
Wartawan Utama

PULÀU BÀNGKA tidak hanya menyumbangkan devisa dari timah dan lada kepada Indonesia sejak lama. Pulau Bàngka dalam kenyataan sejarah menjadi tempat Istimewa kembàlinya Negara Republik Indonesia

Pesanggrahan Muntok Banka Tinwinning yang terletak di Ujung Pulau Bangka menjadi saksi sejarah kemerdekaan Indonesia.

“Dii tempat ini lah terjadi serah terima surat kuasa kembalinya Pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta dari Presiden Soekarno kepada Sri Sultan Hamengkubowono IX, ” kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Dr H Erzaldi Rosman SE MM.

Pernyataan Gubernur Erzaldi tersebut diungkapkan dan direkam oleh TV nasional dalam rangka mempromosikan pariwisata sejarah di Kota tua Muntok, Bangka Barat. Gubernur didampingi istri tercinta Ny Melati Errzaldi di tengah kunjungan kerjanya.

(Foto: id.wikipedia.org)
(Foto: id.wikipedia.org)

Sekàli kayuh dua tiga pulau terlampaui. Itulàh komitmen dan konsistensi Gubernur Erzaldi ketika memimpin Negeri Serumpun Sebalai, Negeri Laskar Pelangi yang sedang bertransformasi ekonomi dari pertambangan menuju pàriwisata.

Transformasi menuju negeri wisata ini menjadi gerakan bersama yang didukung oleh seluruh stake holder dan masyarakat.

PT Timàh Tbk yàng menguasai dua per tiga Kuasa Pertambangan (KP) timah pun mendukung proses transformasi ekonomi tersebut.

Menurut catatan AQUILA, Direktur PT Timah Tbk Riza Pahlevi pernah menandaskan, “Kita setuju dan mendukung penuh kebijakan bersama transformasi menuju pariwisata secara gradual. Anugerah sumber daya alam timah ini kita eksplorasi dengan prinsip very good mining practice dan hasilnya untuk membiayai proses menuju pariwisata,” kata Riza kepada AQUILA usai menghadiri Pelantikan Pengurus PERBASI Babel di awal kepemimpinannya.

Dan sejak itu AQUILA mencatat konsistensi dan komitmen itu dalam praksisnya seperti revitalisasi dan optimalisàsi aset PT Timah Tbk menjadi destinasi wisata sejarah,, musium, destinasi wisata kekinian seperti Transmart, de Càntin, Tin Gallery, Buique and Resto, Kampung Reklamasi serta mendukung asetnya dikerjasamakan untuk tempat wisata kuliner berkearifan lokal.

Tinggalkan Balasan