Agus Susanto mengatakan, “Kita hadir mengisi ruang eksternal yaitu perjumpaan, pro eksistensi dan menghidupi kehidupan di sekitarnya dengan dialog karya. Kita membuat kajian-kajian tanpa embel-embel agama untuk kita persembahkan kepada Pemerintah Pusat dan Daerah se Indonesia.”
Agus Susanto mengatakan karya BAMAG LKKI adalah sosial kemasyarakatan, pendidikan dan politik. “Politiknya moral politik bukan politik praktis. Moral politiknya adalah bagaimana menjadi mitra pemerintah dan elemen kelembagaan yang lain berproses menuju kebahagiaan bersama, bonum commune (kebaikan bersama) dan bukan bonum privatum (kebaikan/keuntungan pribadi),” tandas Agus Susanto.
Ia juga memberi apresiasi terhadap Babel yang mendapat penghargaan Pemerintah Pusat Terbaik Kedua Nasional dalam Penanganan dan Penanggulangan Covid 19.
Ia mengungkapkan, “BAMAG LKKI Pusat memberikan apresiasi kepada Babel dalam menangani pandemi Covid 19 dengan Kampung Tegep Mandiri. Kami juga menghargai dan mendorong BAMAG LKKI Babel, Kota dan Kabupaten yang mencanangkan Keluarga Tegep Mandiri.”
Kalau setiap keluarga Kristiani dan semua keluarga se Babel maupun se Indonesia memiliki ketahanan kesehatan, ketahanan pangan serta ketahanan ekonomi pada umumnya, kata Agus Susanto, maka mata rantai penularan Covid 19 dan dampaknya bisa tertanggulangi.