Mineral rare earth ini banyak digunakan untuk memproduksi perangkat smartphone, mobil listrik hingga senjata militer. Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Irwandy Arif, mengatakan rare earth lebih tinggi harganya ketimbang lithium. Rare earth yang merupakan “harta karun” oleh Luhut itu memang mineral masa depan yang diincar banyak negara.
Arif yang juga Ketua Indonesian Mining Institute (IMI) mengatakan rare earth adalah logam yang memiliki peran sangat strategis di masa depan. Hampir seluruh perangkat elektronik dengan teknologi tinggi, membutuhkan logam tanah jarang.
Logam tanah jarang juga bisa bersifat radioaktif, dan mengandung oksida yang tinggi. “Rare earth banyak dipakai untuk pembuatan mobil listrik, handphone, sensor, (perangkat) komputer, super konduktor, dan berbagai keperluan militer,” ungkap Arif.
Mobil listrik? Apakah PT Timah Tbk menjadi mata rantai produksi Tesla karena rare earth juga? Semoga! (berbagai sumber/ags)