Hudarni Rani “Pendiri” Negeri Tong Ngin Fan Ngin Jit Jong

oleh -

Oleh: Agus Ismunarno
Wartawan Utama

NEGERI SERUMPUN SEBALAI, Kepulauan Bangka Belitung sangat bersyukur atas terciptanya Negeri Harmoni di Negeri Laskar Pelangi ini.

Harmonisasi yang merupakan kristalisasi dari Bhineka Tunggal Ika itu kini menjadi perjuangan bersama dalam menjaganya karena ternyata dari historisitas, kondisi damai itu telah diciptakan sejak lama oleh leluhur masyarakat Babel menjadi kearifan lokal yang kini menjadi living tagline: hidup dalam sanubari warga masyarakat Babel.

Kearifan lokal itu sangat terasa bermakna ketika momentum Hari Raya Idul Fitri atau Hari Raya Imlek tiba. Leluhur masyarakat Babel seakan mengingatkan kita pada spirit: “Tong Ngin Fan Ngin Jit Jong” yang mendaraskan semboyan “Tionghoa Melayu itu sama”.

Warga Tionghoa dan Melayu saling bersilaturahmi, menyatu dalam kebersamaan baik saat lebaran (Idul Fitri) dan atau kongian (Imlek).

“Tong Ngin Fan Ngin Jit Jong” itulah yang hingga kini merajut keberagaman, mencipta kebersamaan, menjalin kegotongroyongan dalam membingkai kehidupan saling menghormati, menghargai dalam kasing sayang. Maka tidak heran ketika meletus konflik SARA khususnya Tionghoa, di ibukota Jakarta di masa awal reformasi 1998, Bangka Belitung menjadi “surga” tempat berteduh bagi mereka korban konflik.

Tinggalkan Balasan