Petani dan Pekebun Untung Ganda Gunakan Pupuk Batubara Futura

oleh -
  • PT. Tumbuh Agro Futura Distribusikan Pupuk Batubara

 

BATUBARA bukan batuan sedimen biasa. Bahan yang bisa terbakar itu ternyata berfaedah sebagai pupuk bagi tanaman.

Batubara—terutama batubara muda—mengandung kadar karbon yang tinggi, yakni 69%, hidrogen 5,5%, oksigen 25%, nitrogen 0,5%, difosfor pentaoksida (0,04%), dan kalium oksida (36%).

“Penggunaan batubara muda mampu meningkatkan kandungan unsur hara makro seperti nitrogen, fosfor, kalsium, dan kalium,” kata Dr. Ir. Syafrullah, M.P, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang, kepada Trubus.

Penggunaan pupuk batubara muda plus, kata Syafrullah, dapat memperbaiki kualitas tanah sekaligus meningkatkan produksi

Produksi meningkat

Pupuk Batubara memenuhi ķebutuhan dalam negeri dan ekspor ke Amerika Serikat
Pupuk Batubara memenuhi ķebutuhan dalam negeri dan ekspor ke Amerika Serikat

Syafrullah mengatakan, batubara, terutama jenis muda, berpotensi sebagai sumber nutrisi bagi beragam tanaman.

Ia mencontohkan, kualitas tanah bisa anjlok akibat pemberian pupuk kimia dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu lama. Penyebab lain anjloknya tanah akibat kurangnya memperhatikan penggunaan bahan organik dalam sistem produksi padi sawah. Petani kerap kali membakar sisa jerami.

Idealnya, saran Syafrullah, mereka mengembalikan ke lahan sehingga lahan dapat nutrisi kembali. Akibat kualitas lahan rendah maka terjadi kejenuhan produksi.

Meningkatkan Produksi

Hasil penelitian Syafrullah pada 2012 menunjukkan pemberian 750 kg pupuk batubara plus per ha meningkatkan kualitas tanah sawah dengan kandungan C-organik 2,9%. Embel-embel plus karena ada tambahan unsur lain pada pupuk batubara.

Bahan pupuk batubara plus adalah asam humat dari batubara muda, batubara kalori rendah, atau batubara kotor hasil sortiran.

Lebih lanjut ia mengatakan, ada penambahan limbah ternak yaitu tepung darah, tepung tulang, urine sapi hasil fermentasi selama 20 hari, sekam padi sebagai bahan penambah unsur hara.

Bahan-bahan itulah yang menjadi formulasi pupuk batubara plus. Sebelum pemberian pupuk batubara plus, kandungan C-organik di lahan hanya 1,44%.

Dua tahun berselang, Syafrullah meriset kembali. Hasilnya batubara meningkatkan kualitas tanah sawah dengan kandungan C-organik 3% dibandingkan kandungan C-organik sebelum penelitian 1,60%.

Selain itu pupuk batubara plus juga meningkatkan produksi padi varietas ciliwung sebesar 7,62 ton per ha.

Tanpa perlakuan pupuk batubara produksi padi varietas ciliwung rata-rata hanya 6,5 ton per ha.

Hemat

Adapun riset ilmiah pada 2014 membuktikan, pemberian 750 kg pupuk batubara plus per ha meningkatkan produksi kedelai varietas wilis sebesar 2,5 ton per ha.

Produkssi rata-rata kedelai wilis tanpa pupuk batubara hanya 2,0 ton per ha.

Penelitian di Desa Airsatan, Kabupaten Musirawas juga menunjukkan hal serupa.

Pemberian pupuk batubara plus meningkatkan produksi padi organik menjadi 7 ton per hektare.

Demikian pula pada System of Rice Intensification (SRI), penggunaan pupuk batubara plus mendongkrak produksi padi hingga 8 ton per hektare atau meningkat 2 ton per hectare.

Berbagai penelitian ilmiah menunjukkan bahwa penggunaan pupuk batubara plus berdampak pada dua hal yakni memberikan nutrisi pada tanaman sekaligus pada tanah. Indikasinya meningkatnya kandungan C-organik tanah.

Lebih Murah

Penggunaan pupuk organik batubara juga lebih murah dibandingkan dengan pupuk kimia anorganik atau pupuk kimia buatan.

Indonesia memiliki sumber tambang batubara terbesar di dunia. Cadangannya mencapai 36,3 miliar ton. Namun, 50—85% atau sekitar 20 miliar ton berkualitas rendah atau batubara muda bernilai nilai kalori pembakarannya yang rendah.

Kadar sulfur dan air batubara muda tergolong tinggi. Oleh karena itu, batubara muda tidak ekonomis sebagai bahan bakar.

Syafrullah memaparkan, ketika dibakar, banyak energi yang terbuang untuk menguapkan air, sedangkan nilai kalori yang diperoleh relatif rendah.
Selain itu, kandungan sulfur yang tinggi akan menjadi gas pencemar sehingga perlu biaya tambahan untuk mengurangi emisi gas sulfur.
Pemanfaatan batubara muda sebagai pupuk sebuah keniscayaan, simpul Syafrullah..

Petani yang memanfaatkannya pun untung ganda, yakni kualitas tanah meningkat sekaligus produksi tanaman pun terdongkrak. (*/agus)

Tinggalkan Balasan