aquilaindonesia.com – Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH) merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat. Menyadari hal ini, PT Timah Tbk tahun 2022 membangun sebanyak 14 unit RTLH bagi masyarakat di wilayah operasional perusahaan.
Pembangunan RTLH ini merupakan wujud kepedulian perusahaan untuk memberikan rumah layak huni bagi masyarakat yang kurang beruntung secara ekonomi. Selain itu, bantuan RTLH PT Timah Tbk menyasar masyarakat rumahnya rusak akibat bencana.
Anggota holding pertambangan Indonesia MIND ID ini membangun belasan unit RLH di Provinsi Bangka Belitung dan Provinsi Kepulauan Riau.
Sebaran bantuan Rumah Tinggal Layak Huni emiten Berkode TINS ini tahun 2022 yakni; Kabupaten Bangka tiga unit, Kabupaten Bangka Barat tiga unit, Kabupaten Bangka Selatan dua unit, Kabupaten Bangka Tengah dua unit, Kota Pangkalpinang satu unit, Kabupaten Belitung Timur satu unit, dan Kabupaten Karimun dua unit.
Program RLTH merupakan program rutin yang dilaksanakan PT Timah Tbk setiap tahunnya untuk membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat. PT Timah Tbk juga bekerja sama dengan Pemerintah dan masyarakat dalam membangun RTLH.
Renovasi RTLH PT Timah Tbk juga ini memberikan kebahagiaan tersendiri bagi para penerima, sehingga mereka bisa tinggal di rumah yang aman, nyaman dan layak.
Salah satu penerima RTLH dari PT Timah Tbk warga Desa Kulur, Kabupaten Bangka Tengah, Edison menceritakan Ia sangat senang bisa memiliki rumah tinggal layak huni untuk keluarganya. Mereka tak lagi khawatir kebocoran saat hujan dan tak takut rumahnya roboh.
“Senang, terharu, ya begitulah rasanya. Awalnya dulu enggak nyangka rumah ini akan dibangun seperti ini. Karena kalau pakai dana sendiri rasanya enggak mungkin, penghasilan saya dari ngambil upah itu cuma cukup untuk makan,” katanya usai menerima Rumah Tinggal Layak Huni dari PT Timah Tbk.
Senada, diungkapkan Herman warga Desa Belo Laut, Kabupaten Bangka Barat yang tak menyangka rumahnya akan diperbaiki PT Timah Tbk. Pasalnya, rumahnya hampir roboh akibat termakan usia.
Sebelumnya, rumah Herman hampir roboh karena kerusakan seperti kayu-kayu yang sudah rapuh, atapnya yang terbuat dari pohon rumbia juga telah rusak. Dirinya yang berprofesi sebagai nelayan dengan penghasilan yang tidak menentu tidak bisa berbuat banyak untuk memperbaiki rumahnya.
“Tak bisa bicara apa apa lagi, semuanya bercampur, haru dan bahagia. Tak terpikirkan membuat rumah seperti ini. Terimakasih kepada PT Timah yang telah memperbaiki rumah kami,” katanya.
Sama halnya dengan Muhammad Afizal (24) Warga Desa Sawang Laut, Kecamatan Kundur Barat ini tak menyangka rumahnya akan dibangun kembali oleh PT Timah Tbk. Rumahnya rusak tertimpa pohon tumbang karena hujan disertai angin sehingga tidak bisa ditempati.
“Syukur Alhamdulillah sekarang rumah saya sudah dapat ditinggali bersama keluarga kecil dan terlihat semakin cantik dari pada sebelumnya,” ujar pria yang berprofesi sebagai nelayan ini. (aquilaindonesia.com/rill)