Nah Lho, Masih Ada Kantor BPP di Babel Belum Dialiri Listrik

oleh -

PANGKALPINANG, aquilaindonesia.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyayangkan masih ada kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di wilayah ini belum teraliri listrik.

Informasi tersebut terungkap pertemuan kerja antara Komisi II DPRD bersama Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (DPKP) Babel ke Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Tengah (Bateng).

“Iya, kalau tidak salah di Puding Besar,” kata Ketua Komisi II DPRD Babel, Agung Setiawan dikonfirmasi, Minggu (5/2/2023).

Menindaklanjut laporan ini, maka pihaknya akan segera mengatur jadwal untuk meninjau langsung kantor yang dimaksud tersebut.

“Listrik itu penting, bagimana orang mau bekerja dengan baik kalau tidak ada listriknya,” jelas Agung.

“Sekaligus kami juga akan melihat kondisi bangunan secara keseluruhan, semoga pemerintah provinsi (Pemprov) Babel selalu peduli dalam menyikapi persoalan, apalagi pertanian memang menjadi sektor unggulan yang perlu didukung penuh,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala DPKP Babel, Edhi Romdhoni, membenarkan bahwa ada BPP dalam wilayah Provinsi Babel belum teraliri listrik.

Padahal, fasilitas tersebut sangat penting untuk menunjang kerja para penyuluh.

Bahkan, Edi mengaku mendapat laporan jika sejumlah penyuluh masih ada yang menumpang dan menggunakan bangunan pihak lain karena wilayah tersebut belum memiliki kantor BPP yang permanen.

“Bagaimana mereka mau kerja, jangankan internet, listrik saja tidak ada,” kata Edi saat mendampingi kunjungan kerja Komisi II ke Kantor DPKP Kabupaten Bangka Tengah, Jum’at (3/2/2023) lalu.

Karena itu Edi minta dukungan DPRD Babel untuk membantu memperjuangkan kelengkapan fasilitas tersebut.

“Kami berharap kondisi semua BPP di Babel kedepan menjadi lebih baik,” harapnya.

Dijelaskannya peran penyuluh pertanian sangat vital dalam mendampingi petani di lapangan, untuk itu dukungan fasilitas dan BPP yang refresentatif sangat diperlukan dalam rangka mendukung kerja penyuluh agar menjadi lebih mudah.

“Sekarang pertemuan-pertemuan sering dilakukan secara online. Kalau tidak ada internet bagaimana mereka bisa ikut zoom,” jelasnya seraya menambahkan pembinaan dan pendampingan penyuluh di lapangan menjadi kunci utama keberhasilan usaha tani di lapangan.

“Pembinaan itulah kuncinya,  kalau soal bantuan-bantuan untuk petani itu banyak. Tapi setelah itu, kalau pembinaan dan pendampingan penyuluh tidak jalan maka sulit petani untuk berhasil,” pungkasnya. (*/fun)

Tinggalkan Balasan