PANGKALPINANG, Aquilaindonesia.com – ‘Kohesi Sosial’ adalah dua kata yang selalu dibanggakan dan digaungkan Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Ridwan Djamaluddin.
Praktek kohesi sosial ini juga yang diungkapkannya dihadapan Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia (RI), Yaqut Cholil Qoumas dalam kegiatan peresmian Gedung SBSN dan Launching Siskohat Mobile, pencanangan Kelurahan Sadar Kerukunan dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Vihara Sheng Te di Kelurahan Bacang, Rabu (15/3/2023).
“Kami sangat senang dengan kehadiran bapak di sini. Karena bagi kami, di provinsi yang masih muda dan relatif kecil ini, keberagaman masyarakat adalah keniscayaan. Saya selalu kampanyekan kohesi sosial masyarakat di Babel ini bagus,” kata Ridwan Djamaluddin.
Menurutnya dengan beragamnya suku, agama maupun asal usul, tidak pernah menimbulkan gejolak sosial.
“Karena sejak ratusan tahun yang lalu, masyarakat Babel sudah hidup berdampingan dan rukun dalam keberagaman, bagaikan Indonesia kecil,” jelasnya.
“Tidak ada kerusuhan sosial, isu sara, juga perilaku yang membedakan asal usul dan agama. Disini rumah ibadah agama yang berbeda pun saling berdampingan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kohesi sosial masyarakat Babel dikatakannya menjadi modal sosial untuk menarik investor.
“Kami berharap investor bisa datang dengan nyaman. Di saat gejolak sosial terjadi di beberapa wilayah Indonesia, sempat beberapa investor merasa was-was juga,” terangnya.
“Namun, alhamdulillah tempat kami (Babel) dimata investor internasional masih dianggap aman. Ini yang harus kami jaga,” ungkapnya lagi.
Pada kesempatan ini, Ridwan Djamaluddin juga berharap agar pemuka agama, tokoh masyarakat dapat bersinergi untuk memerangi narkoba, serta menurunkan angka pernikahan dini dan perceraian.
Sepakat dengan Pj Gubernur, Yaqut Cholil Qoumas, mengapresiasi kerukunan masyarakat di Babel.
“Betul apa yang diungkapkan Pj Gubernur, Babel ini ibarat Indonesia kecil. Berbicara mengenai rumah ibadah yang berdampingan, saya rasa sudah agak jarang ditemui. Namun, di Babel ada, mudah-mudahan semua bisa merawat ini dengan baik,” jelas Yaqut.
Kesempatan ini juga dimanfaatkan Yaqut Cholil untuk mengajak masyarakat untuk mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Dengan terus merawat keragaman yang dimiliki sebagai sebuah kekuatan, kita punya Pancasila yang menyatukan, ini menjadi titik sepakat dari segala perbedaan yang dimiliki,” pungkasnya.
Di akhir kegiatan Yaqut Cholil melakukan penandatanganan prasasti diantaranya prasasti peletakan batu pertama pembangunan Vihara Sheng Te dan gedung ruang kelas baru Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Bangka Barat (Babar). (*)
Diskominfo Babel : Penulis Imelda
Aquilaindonesia.com : Dwi Putra