PANGKALPINANG, Aquilaindonesia.com – Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menunjukkan komitmennya untuk fokus terhadap bidang konservasi keanekaragaman hayati.
Salah satunya melalui Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Program Greenhouse Anggrek.
Program ini dilaksanakan melalui kerja sama Fuel Terminal Pangkal Balam dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pangkalpinang.
Program Greenhouse Anggrek ini pun mendapatkan kunjungan dari Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang dan Afici Entertainment yang merupakan salah satu production house lokal Kepulauan Babel.
Kepala Bidang Pemasaran dan Pariwisata Kota Pangkalpinang, Elyta, menilai bahwa Greenhouse Anggrek dapat dijadikan sebagai salah satu destinasi eduwisata di Pangkalpinang.
“Greenhouse Anggrek yang berlokasi di Hutan Kota Kelurahan Tua Tunu, Kecamatan Gerunggang ini sangat dapat dijadikan sebagai salah satu destinasi eduwisata yang wajib dikunjungi oleh warga Kota Pangkalpinang,” kata Elyta di Pangkalpinang, Minggu (18/3/2023).
“Berwisata dengan suguhan berbagai jenis tanaman anggrek dapat menjadi pengalaman baru bagi wisatawan,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama CEO Afici Entertainment, Afik Haryadi, mengungkapkan destinasi eduwisata Greenhouse Anggrek sangat memiliki potensi untuk maju dan dikenal oleh masyarakat Pangkalpinang.
“Salah satu upaya memajukan wisata ini yaitu dengan memperkuat SDM, SDA, dan infrastruktur terkait dalam pengelolaannya seperti lebih memperbanyak lagi koleksi anggrek, penyediaan area camping ground, maupun spot-spot foto Instagramable yang banyak dicari kawula muda sekarang jika berkunjung ke suatu tempat,” ungkap Afik.
Melalui Program Greenhouse Anggrek, Pertamina Patra Niaga turut mendukung Sustainable Development Goals (SDG’s) pada tujuan ke-15 yaitu Ekosistem Darat.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, juga mengungkapkan dibangunnya Program Greenhouse Anggrek ini sebagai wujud kepeduliaan perusahaan dalam mengkonservasi keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia.
“Dilaksanakannya program ini, merupakan upaya untuk menghidupkan kembali tanaman anggrek dan menginventaris jenis-jenis tanaman anggrek yang sudah ada,” jelas Tjahyo.
“Selain itu kami juga berharap, sesuai dengan tujuan dan misi kami, program ini dapat menjadi roda ekonomi baru masyarakat Pangkalpinang khususnya untuk pengurus yang ada di sini,” Tjahyo. (*)
Aquilaindonesia.com : Dwi Putra
Editor : Dwi Putra