PLTT di Pulau Gelasa, Iya atau Tidak?

oleh -

PANGKALAN BARU, Aquilaindonesia.com – Pemerintah Pusat berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Berbasis Thorium (PLTT) di Pulau Gelasa, Desa Berikat, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Salah satu perusahaan pembangkit listrik tenaga nuklir berbasis thorium (PLTT) sudah bertemu dengan Pemprov Babel, guna melakukan kajian terkait hal tersebut.

“Mereka sudah bertemu saya, mereka minta waktu untuk persentasi kajian lingkungan. Dari kajian teknis, menurut hemat saya ini tidak perlu ditakuti,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Babel, Ridwan Djamaluddin kepada awak media, usai kegiatan Seminar Nasional Bertemakan ‘Peluang dan Tantangan Hilirisasi Mineral’ yang berlangsung di Novotel Bangka and Convention Centre, Sabtu (18/3/2023) kemarin.

Diakuinya memang memiliki resiko, akan tetapi menurutnya kandungan thorium ini berbeda dengan uranium dan dengan barang radioaktif lainnya.

“Kajian sudah ada, dan yang paling penting nantinya aspek teknologinya akan lebih aman jika ini bisa terlaksana,” ujarnya.

Apabila PLTT ini jadi dibangun di Babel, maka harga listrik akan lebih murah dan akan meningkatkan daya saing industri di Babel.

Menyikapi hal ini, Komisi VII DPR RI Dapil Babel, Bambang Patijaya, mengakui bahwa kandungan thorium memang dapat dikatakan lebih aman.

Namun, dirinya juga mempertanyakan apakah Babel mampu dalam memproduksi kandungan tersebut.

“Ini kan emang bagian dari energi terbarukan, secara keamanan lebih aman daripada uranium. Tapi apakah betul kita mampu memproduksinya,” jelas Bambang.

Jangan sampai hal ini menjadi strategi market saja, apalagi untuk pengayaan thorium dan uranium itu tetap perlu izin PBB, dan tidak bisa dilakukan sembarangan.

“Tolong data geologis-nya bener dulu, tadi saya ngomong kan jangan di glorifikasi, seolah ada dan besar, ternyata barangnya tidak seperti itu, itu namanya mecelakai orang yang investasi,” tegasnya.

“Kan ditanya punya nggak? Besar nggak? besar, datanya mana? dikeluarkan ESDM, saya cuma tanya satu ekplorasinya kapan? nggak pernahkan? yang ada hepotetik,” pungkas Bambang. (*)

Aquilaindonesia.com : Dwi Putra
Editor : Dwi Putra

Tinggalkan Balasan