MEMBALONG, Aquilaindonesia.com – Forum Kedukunan Adat Belitong (FKAB) menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat Belitong (Belitung dan Belitung Timur), sehingga tercipta kerukunan.
Demikian diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Suganda Pandapotan Pasaribu, bersama Pj Ketua TP PKK Babel, Maya Suganda Pasaribu, ketika menghadiri acara adat Maras Taun dan Halal Bihalal di Dusun Ulim, Desa Lassar, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung, Minggu (30/4/2023).
“Ini yang diharapkan yaitu kerukunan dan hidup guyub. Forum ini tentunya menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya masing-masing, terlebih sebentar lagi akan memasuki pesta demokrasi,” ungkap Pj Gubernur.
Acara Maras Taun sudah turun-temurun dilaksanakan, sebagai salah satu kearifan lokal yang telah diakui sebagai _Geo Culture_ dan Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO ini sendiri dipusatkan di kediaman Ketua FKAB, Mukti Maharip.
Lebih lanjut, Suganda mengharapkan agar Kegiatan Maras Taun dan Halal Bi Halal yang dipelopori oleh FKAB, sebagai wujud kearifan lokal masyarakat ini, harus dijaga dan dilestarikan.
“Ini adalah kearifan lokal yang harus dijaga dan dilestarikan. Dunia sudah mengakuinya, kalau dunia saja mengakuinya mengapa kita tidak mau mengakui dan menjaganya,” ujarnya.
Hal itu menurut Pj Gubernur merupakan bukti bahwa Indonesia sebagai negara yang besar, dan Belitong sebagai potret kecil kebhinekaan yang ada di Indonesia.
“Belitong adalah potret kecil dari kebhinekaan di Indonesia, memiliki keanekaragaman suku, agama, budaya dan politik bisa duduk bersama membangun Babel yang luar biasa dan modern,” harapnya lagi.
Pj Gubernur yang tepat 30 hari memimpin Babel itu juga menyatakan, bahwa Pulau Belitong menjadi magnet tersendiri baginya.
Dirinya merasa betah dan bisa tidur nyenyak, bila berada di Pulau Belitong ini.
“Saya mempunyai penyakit susah tidur sejak dulu, tetapi kesekian kali kunjungan saya di Pulau Belitong ini, saya bisa tidur nyenyak dan susah dibangunkan,” ujarnya.
Masih dalam suasana lebaran, tak lupa Pj Gubernur mengucapkan Selamat Idul Fitri 1444 H, dan memohon maaf lahir dan batin.
Sementara itu, Bupati Belitung, Sahani Saleh, menjelaskan arti dan makna Maras Taun kepada Pj Gubernur.
Maras Taun ini merupakan ucap syukur atas hasil bumi nan melimpah, yang dahulunya masyarakat sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani.
Saat ini, Maras Taun masih dilestarikan sebagai ungkapan atas berkah perekat masyarakat.
Sedangkan, Bupati Belitung Timur (Beltim) yang diwakili Sekda Beltim, Ikhwan Fahrozi, menjelaskan juga bahwa forum kedukunan ini jangan diartikan sebagai dukun, dalam arti harfiah tetapi lebih dari itu yaitu sebagai pemuka adat, yang selalu bersinergi dengan pemerintah menjaga wilayahnya masing-masing.
Kegiatan Maras Taun dan Halal Bi Halal ini diawali dengan prosesi adat yang dipimpin Ketua FKAB, Mukti Maharip, dilanjutkan do’a bersama dan diakhiri dengan saling bersilaturahmi serta pemotongan Lepat Raksasa oleh Pj Gubernur dan tamu undangan, sebelum makan bersama.
Hadir dalam kegiatan Maras Taun dan Halal Bihalal ini, Danlanud H.A.S Hanandjoeddin, Wakil Bupati Belitung, Forkopimda Belitung dan Belitung Timur, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Kades, Camat dan FKAB Se-Pulau Belitong serta para warga. (*)
Diskominfo Babel : Penulis Lulus
Aquilaindonesia.com : Dwi Putra