PANGKALPINANG, Aquilaindonesia.com – Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Suganda Pandapotan Pasaribu, pada Jum’at (26/5/2023) diundang sebagai narasumber, guna mengisi kuliah umum di STIE Pertiba Pangkalpinang.
Dalam kuliah umum yang mengusung tema “Kebijakan Bahari dalam Meningkatkan Ekonomi Babel” tersebut.
Suganda memberikan gambaran kebijakan yang diambil Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel terkait kebijakan bahari, hal ini mengingat, kondisi geografis Babel sebagai provinsi kepulauan.
Kebijakan bahari, kata Suganda merupakan kebijakan yang berorientasi pada pemanfaatan potensi kelautan untuk kesejahteraan rakyat.
Menurutnya transformasi perekonomian Kepulauan Babel saat ini berbasis pada industri pengolahan, agro industri, kelautan dan perikanan, pariwisata, yang berkelanjutan, mengingat sektor pertambangan timah yang pasti akan habis.
“Perda Nomor 3 tahun 2020 tentang RZWP3K Provinsi Kepulauan Babel tahun 2020-2040, merupakan Perda yang bernuansa perikanan berkelanjutan, dan bukan nuansa pertambangan, karena sekitar 80 persen alokasi ruang yang ada digunakan bagi peruntukan kelautan dan perikanan,” terang Suganda, dihadapan mahasiswa S1, S2, serta alumni STIE Pertiba.
“Pemprov Babel, memprioritaskan peningkatan kelautan dan perikanan dengan memberikan bantuan modal bagi nelayan tradisional/pelaku usaha, melakukan pengawasan ketat terhadap pelaku usaha kelautan dan perikanan, membangun infrastruktur yang memadai bagi nelayan dan pengusaha perikanan, mengelola dan mengendalikan pemanfaatan ruang laut dan menjaga kualitas air laut dari pencemaran limbah, dan mendorong ekspor hasil perikanan ke luar negeri,” lanjutnya.
Diketahui, saat sesi diskusi, Roma Dominik salah satu mahasiswa S2 STIE Pertiba menanyakan kepada Suganda, perihal gerakan masyarakat oleh pemerintah atas pengelolaan limbah plastik atau diet plastik di Babel, termasuk wilayah pantainya yang diketahui sulit untuk terurai.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Suganda menerangkan bahwa saat ini Pemprov Babel sudah melakukan pengelolaan sampah plastik, dengan menelurkan program bank sampah.
Akan tetapi, lanjut Suganda, sehebat apapun program yang ditelurkan, jika tidak disupport dengan dukungan masyarakat, maka akan menjadi program yang tidak efektif.
“Saat ini sudah ada bank sampah, dimana plastik-plastik dikelola dengan baik, serta kebijakan lainnya. Akan tetapi, sebaik apapun kebijakan ketika itu tidak gayung bersambut dengan masyarakat, maka akan menjadi tidak efektif. Jadi, sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti penting lingkungan hidup,” terang Suganda.
Suganda berpesan, semua pihak termasuk mahasiswa harus mengambil peranan dalam memperhatikan, mengelola dan menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, ia berharap mahasiswa tak hanya mendapatkan ilmu dan informasi dari kampus saja.
Karena menurutnya, saat ini sudah banyak sumber-sumber untuk menambah keilmuan dan mendapatkan informasi.
“Mulai saat ini, segala lapisan masyarakat termasuk mahasiswa, harus mengambil peranan dalam memperhatikan, mengelola dan menjaga kelestarian lingkungan, karena kita tidak hidup selama satu atau dua tahun, tapi akan hidup hingga puluhan tahun ke depan,” pesannya.
“Selain itu, jangan pernah berhenti untuk belajar. Saat ini sudah banyak sumber belajar dan media untuk mendapatkan informasi, seperti internet dan lainnya. Jadi, sebagai mahasiswa, jangan hanya mendapatkan informasi dari kampus saja, akan tetapi tetapi harus mencari lebih banyak lagi informasi,” tandasnya.
Sementara Ketua STIE Pertiba Wargianto, menyebut bahwa saat ini STIE Pertiba dan STIH Pertiba, melalui SK Menteri, telah diizinkan bergabung menjadi Universitas Pertiba.
“Terimakasih pak Pj sudah berkenan hadir dan mengisi kuliah umum hari ini. Alhamdulillah, bertepatan dengan hadirnya pak Pj hari ini, kami informasikan bahwa melalui SK Menteri, saat ini Pertiba sudah menjadi universitas, ini tentunya sebuah keberkahan bagi kita,” tuturnya.
“Tentunya kampus ini harus kita kembangkan bersama, agar nantinya bisa menumbuhkembangkan anak-anak muda yang berintelektual, berakhlak dan cerdas. Semoga nanti Pertiba dapat tampil membantu pemerintah daerah agar undang-undang tentang kepulauan itu secepatnya bisa berproses,” tutupnya.
Usai kuliah umum, dilaksanakan penyerahan cinderamata dari STIE dan STIH Pertiba kepada Pj Gubernur Suganda, yang dalam kesempatan tersebut didampingi oleh Kepala DKP Agus Suryadi dan Tim Dosen Universitas Pertiba. (*)
Diskominfo Babel : Penulis Dini
Aquilaindonesia.com : Dwi Putra