Bank Sumsel Babel Abaikan Permintaan Pemegang Saham, Wakil Ketua DPRD Babel Kecewa

oleh -
Gedung-Bank-Sumsel-Babel di Pangkalpinang

SUNGAILIAT, aquilaindonesia.com – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Edi Nasapta mengaku kecewa atas tindakan Bank Sumsel Babel yang mengabaikan permintaan penyediaan fasilitas Mesin EDC (Electronic Data Capture) dan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) Dinamis untuk Samsat se-Babel.

Ia pun sangat menyayangkan sikap Bank Sumsel Babel yang di anggap tidak responsif terhadap permintaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel yang merupakan salah satu pemegang saham di Bank tersebut.

Edi Nasapta mengungkapkan, permintaan ini telah lama disampaikan, namun hingga saat ini tidak ada realisasi atau tanggapan serius dari Bank Sumsel Babel. Hal ini sangat disayangkan mengingat fasilitas tersebut sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pelayanan publik, khususnya dalam hal pembayaran pajak kendaraan bermotor.

“Saya sangat kecewa karena sampai saat ini Bank Sumsel Babel tidak pernah menanggapi permintaan kami, untuk mesin EDC dan QRIS saja lama sekali, apalagi permohonan penyediaan mesin ATM di setiap Samsat”, terang Edi Ketika melakukan kunjungan kerja ke Samsat Kabupaten Bangka, beberapa waktu lalu.

Edi mengingatkan, Pemprov Babel merupakan salah satu pemegang saham di Bank Sumsel Babel, sehingga Bank Sumsel Babel seharusnya lebih responsif terhadap kebutuhan daerah, terutama yang berkaitan dengan pelayanan publik.

“Kita tidak bisa memahami mengapa Bank Sumsel Babel tidak merespons permintaan ini. Padahal, Pemprov Babel adalah salah satu pemegang sahamnya. Ini seharusnya menjadi prioritas bagi bank untuk mendukung kepentingan daerah,” tegas Edi.

Menururt Edi kehadiran mesin EDC dan QRIS Dinamis akan sangat membantu masyarakat dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor. Selain mempercepat proses transaksi, fasilitas ini juga dapat mengurangi antrian dan meminimalisir kesalahan yang sering terjadi dalam sistem manual.

“Masyarakat Babel berhak mendapatkan pelayanan yang sama baiknya, kami tidak meminta hal yang sulit, ini adalah teknologi yang sudah banyak digunakan di berbagai daerah,” ujarnya.

Melihat engganya sikap Bank Sumsel Babel memenuhi permintaan tersebut, Edi Nasapta meminta agar Bank Sumsel Babel segera mengambil langkah konkret untuk memenuhi permintaan tersebut. Ia juga meminta agar Pemprov Babel sebagai pemegang saham turut memberikan tekanan agar bank lebih memperhatikan kebutuhan daerah.

“Kami berharap ini menjadi perhatian serius. Jangan sampai kekecewaan ini berlarut-larut. Masyarakat Babel menunggu pelayanan yang lebih baik,” ucapnya. (sywl)

Tinggalkan Balasan