Ketika Hantu Yatim Piatu: Komedi Horor yang Menggelitik, Menggetarkan, dan Menggugah

oleh -Post Views 50

Oleh: Agus Ismunarno Cakraputra
Wartawan Utama

aquilaindonesia.com-DALAM SUNYI malam yang tak pernah benar-benar gelap, sebuah tawa kecil tiba-tiba menyelinap. Bukan sekadar jeritan horor, melainkan tawa getir dari arwah kecil yang tak tahu dari mana ia berasal—dan ke mana ia hendak kembali.

Film produksi AFICI Entertainment berjudul ‘Ketika Hantu Yatim Piatu’ resmi tayang mulai 7 Agustus 2025, mempersembahkan warna baru dalam lanskap perfilman nasional, khususnya regional Kepulauan Bangka Belitung.

Diproduksi oleh CEO/Produser Afik Hariadi, film ini disutradarai oleh Bram Ferino. AFICI sangat produktif dalam memproduksi film film berkelas.

Kali ini AFICI mengusung genre horor komedi yang sarat makna—kisah seorang anak yang menjadi hantu, namun justru baru menyadari bahwa ia yatim piatu setelah ia meninggal dunia.

 

“Aku ini siapa? Kenapa aku sendiri? Apa aku nggak pernah punya orang tua?”
— kutipan dari trailer film (AFICI Entertainment)

 

Pertanyaan polos namun tajam itu bukan hanya dilontarkan si hantu kecil kepada semesta, tetapi juga menyusup ke ruang batin penonton. Film ini tidak sekadar menyajikan kengerian dan kelucuan, tetapi juga refleksi tentang identitas, keluarga, dan kerinduan akan kasih sayang.

Hantu Bukan Sekadar Menakutkan

Dalam film ini, hantu tidak digambarkan dengan klise penuh dendam atau kegelapan. Sebaliknya, ia tampil sebagai anak kecil yang kehilangan arah dan nama. Ia bukan menakut-nakuti karena benci, tetapi karena kesepian dan kebingungan yang tak terucapkan.

Lewat balutan humor dan kejutan, film ini justru mengajak kita merenung:
Bagaimana nasib anak-anak yatim piatu yang tidak memiliki jejak, bahkan dalam kematian?

Produksi Regional, Cerita Universal

Dibuat di jantung masyarakat Kepulauan Bangka Belitung, film ini menjadi bukti bahwa kreativitas regional bisa menyampaikan pesan universal. Pemeran regional, suasana khas daerah, hingga gaya bertutur yang membumi—semuanya menambah otentisitas cerita.

Film ini bukan hanya hiburan, tapi cermin sosial yang dibalut tawa dan horor. Tawa yang bukan karena lucu, tapi karena kita akhirnya memahami: ada hantu-hantu kesepian yang tidak menyeramkan—mereka hanya sedang mencari asal-usulnya.

Ajak Keluarga dan Sahabat

Mari ramaikan bioskop di tempat Anda mulai 7 Agustus 2025.
Tertawalah, terkejutlah, dan tersentuhlah bersama-sama.
Film ini bukan hanya untuk ditonton, tapi untuk dirasakan. Karena di balik cerita hantu, tersembunyi seruan kemanusiaan:

 

“Setiap anak berhak tahu dari mana ia berasal. Bahkan ketika ia sudah menjadi arwah.”

Catatan Redaksi:
Film ini sangat direkomendasikan untuk segala usia, khususnya untuk remaja dan dewasa, terutama yang peduli terhadap isu sosial, anak-anak, dan nilai keluarga. Komedi di film ini bersifat jenaka, dan horornya lebih kepada suasana batin melampaui efek visualnya. Semoga 🙏🏿

Tinggalkan Balasan