Wajib Tahu; Lima Pilar Etika Kerja

oleh -Post Views 37

Oleh: Agus Ismunarno Cakraputra
Wartawan Utama

*/Fondasi Profesionalisme di Era Serba Cepat

aquilaindonesia.com DI ERA serba digital dan dinamis ini, kecepatan dan skill teknis bukan satu-satunya penentu kesuksesan. Etika kerja, yang mungkin terdengar kuno bagi sebagian orang, justru menjadi nilai yang makin langka namun sangat dibutuhkan.

Etika kerja adalah seperangkat prinsip moral dan profesional yang memandu perilaku seseorang dalam lingkungan kerja. Etika kerja mencakup berbagai aspek, seperti integritas, tanggung jawab, kedisiplinan, serta kemampuan bekerja sama dan menghargai orang lain.

> “Skill bisa diajarkan. Etika adalah cermin karakter,” ujar Rina Dwi Cahyani, konsultan SDM dan pengajar etika bisnis.

Etika kerja bukan hanya soal disiplin waktu atau sopan santun. Ia mencakup tanggung jawab, integritas, kejujuran, loyalitas, serta rasa hormat terhadap sesama—nilai-nilai yang menjadi fondasi dari organisasi yang sehat dan berkelanjutan.

5 Pilar Etika Kerja yang Tak Lekang oleh Zaman

1. Tanggung Jawab
Menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh, tanpa perlu diawasi.

2. Integritas
Jujur, tidak mengambil keuntungan pribadi dari jabatan atau celah sistem.

3. Disiplin dan Konsistensi
Tepat waktu, fokus, dan tidak mudah tergoda multitasking yang menurunkan kualitas.

4. Respek terhadap Atasan, Rekan, dan Bawahan
Tidak bergosip, tidak saling menjatuhkan, dan menghormati perbedaan.

5. Kerja Ikhlas dan Kolaboratif
Memberi lebih dari yang diminta, dan merayakan keberhasilan tim, bukan hanya individu.

Saat Etika Luntur, Organisasi Rapuh

Data menunjukkan bahwa rendahnya etika kerja sering berujung pada:

Turnover tinggi karena lingkungan kerja toksik

Turunnya kepercayaan publik terhadap institusi

Konflik horizontal dan vertikal dalam organisasi

> “Banyak perusahaan tumbang bukan karena bangkrut, tapi karena nilai dasar manusia dalam organisasinya rusak,” kata Rina.

Solusi: Budaya Kerja yang Menumbuhkan, Bukan Menekan

Perusahaan dan instansi perlu menanamkan nilai etika sejak onboarding, melalui:

Kode etik yang jelas dan ditegakkan konsisten

Teladan dari pimpinan, bukan sekadar pidato

Lingkungan yang saling menghargai dan memberi ruang pertumbuhan.

Kampanye “Etika Kerja, Etos Bangsa”

*/Inisiatif ini diangkat oleh AQUILA Indonesia bersama komunitas profesional dan pendidik, untuk mengembalikan etika sebagai pilar utama dunia kerja Indonesia.

Dengan tagar #EtikaKerjaEtosBangsa, gerakan ini mengajak para pekerja—muda maupun senior—untuk merefleksikan kembali: Apakah saya bekerja hanya untuk gaji, atau juga meninggalkan jejak integritas? Semoga!

Tinggalkan Balasan