Oĺeh: Agus Ismunarno
Wartawan Utama
ADA YANG MENARIK dalam Rapim TNI Polri Tahun 2022.
Puan Maharani sebagai perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR RI didàulat mèmberikan pembekalan pàda Rapim TNI Polŕi tahun 2022.
Puàn Maharani tertarik pada kehadiran dua jenderal perempuan dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri itu.
Puan mengungkapkan, kedua jenderal perempuan tersebut yakni Marsda TNI Reki Irene Lumme yang menjabat Oditur Jenderal (Orjen) TNI dan Laksda Wiwin Dwi Handayani yang menjabat Kepala Pusat Psikologi TNI.
Demikian disampaikan Puan saat pembekalan Rapim TNI-Polri yang dihadiri ratusan pimpinan komando utama dari dua instansi tersebut di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (1/3/2022).
“Dari tadi saya lihat dari sekian banyak laki-laki di sini kok tidak ada yang perempuan, oh ternyata ada dua jenderal perempuan yang duduk di ujung sana. Saya bangga ada dua jenderal bintang dua perempuan di sini,” ujar Puan disambut tepuk tangan.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan tersebut menegaskan, ke depannya diharapkan lebih banyak lagi perempuan yang diberi kepercayaan untuk memegang komando utama di TNI-Polri.
“Meski saat ini baru dua perempuan, ya lumayanlah,” tandas Puan yang lantas disambut tawa dan tepuk tangan para hadirin yang mayoritas laki-laki.
Jasa Puan
Sementara itu, Marsda Reki mengatakan kehadirannya di Rapim kali ini tidak lepas dari jasa Puan yang terus memperjuangkan kesetaraan perempuan.
“Saya berada disini berkat Bu Puan. Beliau pernah menyarankan agar ada perempuan bintang dua,” kata Reki.
Wanita Angkatan Udara bintang dua pertama tersebut menilai apa yang disampaikan Puan memberikan motivasi agar para perempuan Indonesia bisa sejajar dengan laki-laki.
Perempuan Potensial
Pada kesempatan yang sama, Laksda Wiwin menuturkan perempuan di TNI banyak sekali yang potensial.
“Hanya memang kesempatannya yang terbatas karena pekerjaan ini kan pekerjaan yang sifatnya lebih maskulin,” kata Wiwin.
Namun, jenderal berhijab ini mengakui terkadang hambatan bagi perempuan untuk berkarier justru bukan dari laki-laki, tetapi dari perempuan itu sendiri.
“Kadang-kadang hambatan itu bukan dari bapak-bapaknya tapi kadang dari perempuan itu sendiri yang merasa takut untuk mengejar karier, atau meninggalkan perannya sebagai ibu rumah tangga dan istri. Sehingga kesempatan itu tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya,” papar Wiwin.
Oleh karenanya, kata Wiwin, perempuan bisa memanfaatkan setiap kesempatan karier yang mulai terbuka di segala bidang profesi.
Makin Solid
Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan DPR RI sebagai representasi perwakilan rakyat memberi masukan kepada jajaran TNI-Polri agar semakin solid dalam menjalankan tugas-tugas pokoknya sebagai alat pertahanan negara, dan pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
.
Mantan Menko PMK ini juga berharap Rapim TNI-Polri 2022 ini semakin memupuk soliditas dan sinergitas dua lembaga yang menjadi tumpuan rakyat dalam bidang pertahanan dan kemanan ini.
.
Soliditas dan sinergitas TNI-Polri tersebut, kata Ketua DPR RI Puan Maharani, sangat penting karena dua lembaga ini memegang peran yang sangat strategis dalam ikut membangun kekuatan nasional.
.
Ketua DPR RI Puan Maharani berharap, Rapim TNI-Polri ini dapat menghasilkan pemikiran yang konstruktif, terlebih di tengah situasi pandemi Covid-19 sekarang ini.
MEF TNI
Puan Maharani menyinggung mengenai dukungan untuk pencapaian Minimum Essential Force (MEF) TNI dan Grand Design Polri.
.
Puan mengharapkan TNI ke depan dapat merespons dan mengantisipasi dinamika perkembangan geopolitik.
Selain itu, kata Puan Maharani, TNI perlu mengantisipasi medan perang baru yang dipengaruhi oleh cyber dan teknologi yang dapat mengancam kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa.
.
Puan merinci faktor-faktor tersebut adalah aspek geopolitik, perkembangan teknologi, ancaman gerakan separatisme, aksi terorisme, ancaman disintegrasi bangsa, dan bentuk ancaman baru terhadap kedaulatan negaraserta operasi militer lainnya.
.
Mantan Menko PMK ini pun menyinggung TNI yang dalam membangun kemampuan dan kekuatannya, telah menerapkan kebijakan MEF atau Kekuatan Pokok Minimum sejak tahun 2010.
MEF TNI sendiri dilakukan dalam tiga tahapan pembangunan, yaitu Renstra I (tahun 2010-2014), Renstra II (tahun 2015-2019), dan Renstra III (tahun 2020-2024).
.
Berdasarkan data, capaian MEF pada renstra tahap II sebesar 61,48% dari target sebesar 74,62%.
Belum Optimal
Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, artinya kekuatan postur pertahanan militer ketiga matra TNI masih belum optimal.
.
Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan DPR RI memiliki komitmen yang tinggi, untuk ikut mendukung upaya membangun kekuatan TNI dalam melaksanakan pertahanan negara.
Pembangunan postur pertahanan militer MEF agar dilakukan dengan pemilihan alutsista yang mutakhir, baru dan sesuai dengan kebutuhan.
Penuhi Harapan
.
Sementara Polri diharapkan untuk meningkatkan kinerja sesuai harapan masyarakat.
Mantan Menko PMK ini menyebut, dibutuhkan berbagai upaya yang terencana, berkesinambungan, dan partisipasi dari seluruh stakeholder kepolisian agar harapan-harapan masyarakat dapat terwujud. (bbs/dprri.xo.id)