aquilaindonesia.com, BANGKA TENGAH – Siapa sih yang tak kenal dengan kue semprong, kue yang dikenal dengan khasnya yang gurih dan renyah. Tak heran jika kue semprong merupakan salah satu kue tradisional yang masih eksis sampai saat ini.
Kue yang umumnya berbentuk silinder, seperti pipa ini diminati berbagai kalangan. Namun kini ada juga yang membuatnya dengan bentuk segitiga ataupun segi empat.
Kue yang tergolong legend imi menjadi salah satu produk unggulan dari mitra binaan PT Timah Tbk, Tina Suryadi (51).
Tina Suryadi merupakan merupakan owner dari produk Tinafam yang berasal dari Desa Belilik, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah.
Tina menceritakan produknya semakin dikenal masyarakat setelah dirinya menjadi mitra binaan PT Timah Tbk.
“Sebelum menjadi mitra binaan PT Timah, produk saya itu belum dikenal oleh masyarakat. Alhamdullilah setelah menjadi mitra binaan, produk saya dikenal oleh masyarakat luas. Hal itu tidak terlepas dari peranan PT Timah, dan kebetulan produk kamipun menjadi produk unggulan,” ujarnya.
Kegigihan Tina dalam menjalankan usahanya berbuah manis, setelah mendapatkan dukungan dari PT Timah Tbk dirinya juga bisa meningkatkan produksi sampai 70 persen. Sebelumnya ia hanya memproduksi sekitar 25 kilogram bahan baku perbulan.
“Produk unggulannya kue semprong. Selain itu saya juga membuat beberapa jenis kue lainnya seperti kue satu, roti papan Sele dan roti papan Biasa. Best sellernya kue semprong,” ucapnya.
Sebelum seperti ini, kata Tina produk sempat beberapa kali gonta-ganti rasa, namun setelah mendapatkan saran serta masukan dari PT Timah Tbk, barulah konsisten di rasa yang sekarang.
“Sempat bertemu sama Dirut PT Timah dan juga Chefnya, mereka mengatakan sudah yuk jangan ubah rasanya ini, kita akan menerimanya. Dan hingga sekarang, resep itulah yang kami gunakan,” ceritanya.
Setelah usahanya berkembang, Ia bisa menambah tiga orang pekerja. Sehingga bisa membantu ekonomi masyarakat sekitar.
“Saat ini sudah ada 3 orang karyawan yang membantu saya dalam memproduksi kue – kue ini. Sebelumnya tidak ada, hanya saya sendiri.
Bahkan pada saat menjelang lebaran itu saya bisa mempekerjakan sekitar 10 hingga 12 orang karyawan, karena difase tersebut permintaan itu melonjak drastis. Dan itu dimulai sebelum puasa,” katanya.
Untuk pemasaran produk Tinafam sudah dipasarkan di retail modern dan dikirim keluar daerah.
“Produk saya hampir ada diseluruh toko retail baik yang ada di Bangka Tengah maupun di Kota Pangkalpinang. Termasuk di Tins Gallery, sejak saat itulah produk saya mulai dikenal. Untuk di luar Pulau Bangka, produk kami sering dikirim ke wilayah Bekasi sama Depok,” ujar Tina.
Tak hanya itu, Tina juga mengatakan jika banyak manfaat yang dirinya rasakan setelah menjadi binaan PT Timah Tbk.
“Kalau menjadi mitra binaan PT Timah itu, promosinya jor-joran sekali. Bahkan banyak sekali manfaat lainnya yang kami rasakan. Misalnya sering diikut sertakan dalam pelatihan dan pameran. Yang tentu hal ini membuat kami semakin bertambah wawasannya serta ilmunya juga,” katanya.
Menurutnya, setelah menjadi mitra binaan omset dirinya jauh meningkat.
“Pokonya kalau menjadi mitra binaan PT Timah itu tidak akan mengecewakan,” ucapnya.
“Semoga PT Timah terus merangkul kami, dan terus melibatkan kami dalam kegiatan apapun. Baik itu pameran dan juga pelatihan,” tandasnya. (pt.timah/red/humas)