Gali Potensi Tanaman Serai, Pemuda Babel Produksi Sabun Cuci Piring, Minyak Urut dan Lainnya

oleh -

MERAWANG, aquilaindonesia.com – Satu lagi potensi ekonomi kreatif tumbuh dari buah kreativitas pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Peluang tersebut datang dari industri pengolahan tanaman Serai yang dijadikan berbagai macam produk kebutuhan harian rumah tangga.

Industri yang dikelola pemuda-pemuda Serumpun Sebalai melalui PT. Aroma Wangi Indonesia yang dipimpin Zamsyar Giendhra.

Saat ini penyulingan Serai Wangi berpusat di Desa Balun Ijuk, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka.

Mendengar hal ini, membuat Penjabat (Pj) Gubernur Babel, Ridwan Djamaluddin, tertarik untuk datang langsung ke lokasi penyulingan.

Saat di lokasi, Pj Gubernur mendengar pemaparan tentang industri Serai Wangi, sekaligus melihat proses penyulingan dan melihat kebun yang dijadikan pusat penanaman tanaman Serai.

Usai kegiatan, Pj Gubernur mengaku kagum dengan kreativitas Giendhra dan kawan-kawan, yang berani mengolah suatu industri yang belum familiar di telinga masyarakat Babel, namun justru merupakan potensi besar jika dikembangkan secara konsisten.

“Ketika kita sedang gencar-gencarnya melakukan upaya transformasi sosial ekonomi masyarakat, ada anak-anak muda mengolah serai wangi. Mereka bisa menghasilkan dari tanaman praktis, mudah tumbuh di mana saja,” kata Pj Gubernur Ridwan, Minggu (19/2/2023).

Sejauh ini, PT. Aroma Wangi Indonesia telah menjangkau pasar komersil, khususnya di Belitung melalui produk-produk rumahan seperti sabun cuci piring, minyak urut, hand sanitizer, aroma therapi, minyak angin dan lainnya. Tidak hanya itu, mereka juga telah mampu mengekspor 400 kilogram per bulan dari kuota ekspor sebesar 5 ton.

“Produk mereka ini ekspor. Nah, yang diupayakan sekarang adalah meningkatkan kapasitas produksi. Itu yang kita dukung, supaya mereka dapat memenuhi kapasitas ekspor itu dengan cara menambah luas kebun, dan juga menambah kapasitas mesin,” katanya.

Dilanjutkan Pj Gubernur, ada beberapa langkah yang akan dilakukan pemerintah dalam upaya mendukung produksi ini, diantaranya menyiapkan lahan, dan memberikan mesin pengolahan. Khusus untuk mesin, MIND.ID telah membuka wacana untuk mendatangkannya.

Ia berharap Aroma Wangi Indonesia bisa menjadi salah satu pengguna potensial.

“Dari sini saya bisa katakan untuk pemuda Babel, selalu ada ruang untuk berinovasi dan mencari jalan. Cobalah sesuatu, berpikirlah ‘liar’ untuk keluar dari kebiasaan lama, itu hebat. Saya yakin anak muda Bangka Belitung punya kapasitas,” katanya.

“Dari sisi pemerintah, kita fasilitasi supaya mereka bisa tampil dan tumbuh. Kalau mereka menghasilkan  mari kita pakai supaya produknya makin hebat dan makin bagus,” tukasnya. (*/ diskominfo/ pr)

Tinggalkan Balasan