PANGKALPINANG, aquilaindonesia.com – Suka cita pendirian Program Studi (Prodi) Kedokteran dan Prodi Pendidikan Profesi Dokter Universitas Bangka Belitung (UBB) juga disambut gembira oleh Komisi IV DPRD Babel. Sebab, satu upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di Babel telah terwujud.
Demikian ini disampaikan anggota Komisi IV DPRD Babel, Ferdiyansyah di sela-sela menghadiri serah terima Surat Keputusan (SK) Kemenerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbudristek) 194/E/O/2023, yang diberikan Direktur Kelembagaan Kemendikbudristek Dr Lukman kepada Rektor UBB Prof Dr Ibrahim di Kampus Prodi Kedokteran dan Pendidkan Profesi Dokter UBB (eks Akademi Keperawatan), Kamis (2/3/2023).
Diakui Ferdi-biasa disapa, bahwa dirinya terus mengikuti perkembangan pendirian prodi kedokteran yang menjadi impian masyarakat Babel sejak tahun 2018 yang diinisiasi oleh Gubernur Babel periode 2017-2022, Erzaldi Rosman.
“Ya, beliau yang paling ngotot harus ada fakultas kedokteran di Babel,” ungkap Ferdi.
Kala itu, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Babel ini ingat betul, bagaimananya getol Erzaldi Rosman menggiring pendirian fakultas kedokteran di UBB.
Bahkan, gubernur kala itu memfasilitasi pertemuan dengan pihak UBB agar mendapatkan izin pendirian fakultas kedokteran.
“Jadi dapat dikatakan bahwa kesuksesan ini tak lepas dari buah perjuangan beliau juga. Beliau juga turut menyiapkan sarana penunjang fakultas kedokteran di RSUP Ir Soekarno, rumah sakit yang disiapkan untuk rumah sakit pendidikan selain menjadi rumah sakit rujukan regional,” jelas Ferdi.
Hingga akhirnya, ungkap Ferdi, pendirian prodi kedokteran ini terwujud di era Penjabat Gubernur Babel Ridwan Djamaluddin.
Tentunya, lanjut Ferdi, DPRD Babel menyambut gembira dan akan mendukung penuh pendirian prodi ini yang akan menjadi cikal bakal fakultas kedokteran untuk mempersiapkan lebih banyak SDM kedokteran di Babel.
“Kami apresiasi kepada seluruh civitas UBB atas turunnya SK prodi kedokteran. Ini kemajuan yang luar biasa bagi UBB, karena baru UBB yang diberikan perizinan untuk membuka program studi ini sejak moratorium,”tandas Ferdi.
” Kami juga mengapresiasi piha Universitas Sriwijaya yang telag banyak membantu membimbing UBB dalam pelaksanaan pendirian prodi kedokteran ini. Jadi sekarang anak-anak di Babel tidak perlu kuliah di luar, cukup di Babel saja,” pungkasnya. (*/ dp/ fun)