PANGKALPINANG, aquilaindonesia.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyerahkan Surat Keputusan (SK): 194/ 0/ 2023 terkait izin pembukaan Program Studi S1 Kedokteran dan Program Studi Profesi Dokter kepada Universitas Negeri Bangka Belitung (Babel).
Seperti diungkapkan Rektor UBB, Prof. Dr. Ibrahim, S.Fil, M.Si, mengatakan Program Studi S1 Kedokteran dan Program Studi Profesi Dokter direncanakan mulai dibukanya pendaftaran tahun ini sebanyak 40 orang mahasiswa/ mahasiswi yakni sebanyak 28 orang dari jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) dan 12 dari jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) wilayah barat.
“Tahun ini jalur masuk melalui SNBT dimulai pada bulan Maret, sedangkan saat ini berlangsung SNBP, sehingga di bulan Maret itu mahasiswa sudah bisa menentukan pilihan,” kata Ibrahim saat konferensi pers usai menerima SK dari Kemendikbudristek, Kamis (2/3/2023).
“Saat ini kami sedang melakukan penghitungan pembiayaan bersama Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya (UNSRI), nanti akan diumumkan kemudian setelah ketemu formulasi terbaik,” ujarnya.
Menurutnya, sesuai aturan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan bahwa tetap ada kewajiban dari universitas mengalokasikan 10 persen untuk HIP kuliah dalam UKT 1 dan 2.
Berdasarkan komitmen dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel akan membantu operasional pendanaan di tahun-tahun awal ini baik melalui sarana prasarana atau pun operasional lainnya, sehingga biaya UKT nya semakin rendah.
“Kami mengusulkan dalam setahun itu sebesar Rp 8 Milyar, tapi sekali lagi ini tentatif dan kondisional yang tergantung dari pendanaan. Tapi kami siap berbagai skema sesuai dengan bantuan dari provinsi atau pun kementerian,” jelas Ibrahim.
Kemudian terkait persiapan dosen, dijelaskan Ibrahim saat ini dosen kedokteran ada dua jenis yakni klinis dan diomedig, saat ini ada tiga dosen diomedig dari Babel sedangkan tujuh lain dari FK UNSRI, klinis ada 36 yang sudah bergabung baik dari RSUP, RSJ, RSUD dan swasta di Babel.
Kemudian terkait dengan sarana prasarana pendidikan seperti gedung, diakui Ibrahim tahun depan mendapatkan bantuan SBSN untuk kampus utama dari pusat sebesar Rp 62 milyar khusus fakultas kedokteran.
Sementara itu, Direktur Kelembagaan Kemendikbudristek, DRĀ Lukman ST M.Hum, mengatakan perlu diketahui ada 92 kedokteran se-Indonesia di 30 provinsi, sedangkan di Indonesia ada 34 provinsi.
“Oleh karena itu khusus untuk UBB ini skemanya bukan pengusulan, tapi penugasan,”terang Lukman.
Maka dari itu, pihaknya pada 21 Februari 2022 memberikan penugasan kepada UBB untuk segera mempersiapkan pembukaan prodi kedokteran, dengan itu Kemenkes-RI melihat dari sisi sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana pembangunan gedung dan lainnya.
Sehingga hal ini komitmen pusat untuk bisa menyiapkan SDM dokter dari UBB, pihaknya berharap putra putri di Babel ini dapat menjadi prioritas masuk disini, sesuai kompetensi dan seleksinya.
“Kami juga berharap lulusan dari UBB ini nantinya bisa bekerja di Babel,” harapnya.
“UBB adalah universitas ke-93 untuk prodi kedokteran di Indonesia, nantinya kami harapkan di seluruh provinsi ada satu prodi kedokteran untuk memenuhi kebutuhan di wilayahnya,”paparnya.
Masih rendahnya minat pemuda pemudi di Babel untuk melanjutkan pendidikan, terutama di bidang kedokteran ini, menanggapi hal itu Lukman menerangkan, di Babel merupakan wilayah industri sehingga banyak yang ingin langsung bekerja
“Tetapi prodi kedokteran ini bukan melihat kondisi saat ini saja, namun kedepannya. Kami akan meningkatkan beasiswa dari segi KIP, skema dan daya tarik lainnnya supaya di Babel ini bisa kami kuliah sesuai usianya,” ulasnya.
“Supaya nantinya mereka bisa memilih kompetensinya, agar nantinya tercipta SDM unggul dari Babel ini,” pungkasnya. (*/ dp)