PANGKALPINANG, Aquilaindonesia.com – Permasalahan penambangan timah laut di pesisir pantai Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang masif akhir-akhir ini, mengundang Direktur Eksekutif Pengurus Lembaga Kelautan dan Perikanan Indonesia (LKPI) Ayub Faidiban bersama tim, didampingi Kepala LKPI Babel datang dan menemui Penjabat (Pj) Gubernur Babel Suganda Pandapotan Pasaribu.
Pertemuan ini membahas tentang konflik antara Masyarakat Nelayan Pesisir dengan Penambangan Ilegal di Wilayah Pesisir Babel bertempat di Rumah Dinas Gubernur, Air Itam, Pangkalpinang, Sabtu (13/5/2023).
“Melihat situasi Babel saat ini, yang dilaporkan oleh masyarakat nelayan di wilayah pesisir, mereka tidak mendapat ruang yang baik untuk mencari nafkah karena adanya aktivitas penambangan,” jelas Ayub Faidiban.
Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada Pj Gubernur untuk mengevaluasi persoalan yang terjadi, agar para nelayan bisa mendapatkan kembali ruang untuk mencari nafkah.
“Selain itu, alur masuk bagi nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat yang sampai saat ini belum tuntas, dapat kiranya menjadi atensi untuk diselesaikan,” katanya.
“Akan tetapi kami sangat berterimakasih, karena sudah menyambut baik. Beliau mengatakan akan segera menindaklanjuti. Semoga kedepan tidak ada lagi persoalan pada masyarakat nelayan yang ada di Babel,” tambahnya.
Sementara itu, Suganda mengakui persoalan ini pun telah menjadi perhatian besar dirinya.
Namun, dirinya meminta waktu agar bisa segera menyelesaikannya.
“Kasih saya waktu, kami akan turun bersama forkopimda provinsi, kabupaten, semua, mudah-mudahan segera terselesaikan, karena ini adalah permasalahan bersama,” tandas Suganda. (*)
Diskominfo Babel: Penulis Dini
Aquilaindonesia.com : Dwi Putra
